Ovarium dan Oviduct
Ovarium adalah organ
primer reproduksi pada betina dan salurannya dinamakan dengan Oviduct. Bagian
dan fungsi dari Oviduct adalah sebagai berikut :
1. Infundibulum
Fungsi dari infudibulum
adalah untuk menangkap ovum yang sudah matang. Bagian ini sangat tipis dan
mempunyai panjang sekitar 9 cm, Bentuknya seperti corong atau fimbria yang
berfungsi untuk menangkap ovum yang sudah matang. Disini telur kuning berdiam
sekitar 15 sampai 30 menit.
2. Magnum
Merupakan saluran
terpanjang dari oviduct, panjangnya sekitar 33 cm. Ini merupakan tempat
terjadinya sekresi (proses membuat dan melepas) albumen telur. Proses
perkembangan telur dalam magnum sekitar 3jam.
3. Isthmus
Panjang isthmus sekitar
10 cm, disini tempat terbentuknya membran sel atau biasa kita sebut selaput
kerabang lunak yang berfungsi untuk melindungi masuknya mikroorganisme kedalam
telur. Disini calon telur berdiam sekitar 1,5 jam.
4. Uterus
Panjang uterus sekitar
10 cm sampai dengan 12 cm, disini tempat terjadinya pembentukan dan
penyempurnaan kerabang telur. Waktu proses ini sekitar 20 jam sampai 21 jam.
5. Vagina
Panjang vagina sekitar
12 cm, Telur dalam vagina hanya tinggal beberapa menit saja. Disini telur
dilapisi dengan mucus yang berfungsi menyumbat pori pori pada kerabang telur
untuk mencegah infeksi bakteri.
6. Kloaka
Merupakan bagian paling
ujung dari oviduct
Proses Pembentukan
telur ayam
Terbentuknya telur
dimulai dengan terbentuknya kuning telur didalam ovarium, Ovum yang telah
matang akan dilepaskan oleh ovarium dan ditangkap oleh Infundibulum, Kuning
telur berada dibagian ini selama 15-30 menit tanpa adanya penambahan unsur lain
dari infundibulum kemudian masuk ke bagian Magnum, disini albumen telur
disekresikan (proses membuat dan melepaskan). Proses ini memakan waktu sekitar
3 jam selanjutnya masuk ke bagian Isthmus, disini telur dibungkus oleh 2 buah
selaput tipis (membran sel). Proses ini memakan waktu sekitar 1,5 jam. setelah
membran sel terbentuk, kemudian masuk kedalam Uterus, disini kerabang telur terbentuk.
Proses ini memakan waktu sekitar 20-21 jam. Selanjutnya telur masuk kedalam
vagina, disini hanya beberapa menit saja dan kemudian dikeluarkan melalui
kloaka. Proses pembentukan telur ayam membutuhkan waktu sekitar 25 - 26 jam.
Maka dari itu ayam tidak akan mampu bertelur lebih dari 1 butir / hari.
Setelah kita mengetahui organ primer reproduksi betina, sekarang kita coba mengamati kasus apa dilapangan yang sering kali dijumpai. Kendala paling sering ditemui adalah PROLAPSUS terutama ketika ayam mencapai awal puncak produksinya "
Prolapsus merupakan kejadian dimana saat saluran telur (oviduct) ayam berkontraksi untuk mengeluarkan telur, akan tertahan oleh lemak abdomen (lemak perut) dan akhirnya saluran reproduksi ikut keluar dan terjadilah pendarahan.
Kejadian
prolapsus akan sangat berakibat fatal karena berdampak pada kerusakan
permanen saluran telur sehingga ayam berhenti berproduksi. Oleh
karena itu, kasus prolapsus tidak dapat diobati namun hanya bisa
dicegah dengan cara :
- Lakukan kontrol BB secara rutin dan ketat mulai pada masa pullet, setidaknya 1 minggu sekali dengan jumlah sampel minimal 100 ekor per kandang. BB pullet dikatakan sesuai standar jika ± 10% dari standar BB yang dikeluarkan breeder (manual guide). Selain BB, keseragaman BB juga harus diperhatikan. Keseragaman yang baik yaitu lebih dari 80%. Saat BB ayam tidak sesuai standar, maka perlu segera dilakukan treatment (penanganan) sehingga BB bisa sesuai dengan standar kembali.
- Atur program pencahayaan sesuai kebutuhan. Jangan memberikan pencahayaan dengan lama waktu dan intensitas yang berlebih. Pencahayaan untuk masa layer sebaiknya diberikan selama 16 jam, yaitu12 jam dari sinar matahari dan 4 jam dari cahaya lampu dengan intensitas 20-40 lux.
- Berikan ransum dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam, terutama kandungan energi metabolisme dan protein (asam amino) untuk setiap periodenya. Pada periode grower lebih rendah dibanding pada pemeliharaan periode starter dan layer.
- Jaga kondisi farm agar nyaman untuk pemeliharaan ayam, seperti tersedianya ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara lancar sehingga kandang tidak terlalu panas/pengap. Selain itu, agar oksigen tersedia dalam jumlah cukup. Hindari juga hal-hal yang menyebabkan ayam stres agar BB ayam tetap konsisten sesuai standar.
Kejadian proleps tersebut sering memancing timbulnya sifat kanibalisme, saling mematuk yang berakibat
pada kematian. Kejadian Prolapse kebanyakan pada masa ayam layer belajar
bertelur. Sebab-sebab Prolapse belum diketahui secara pasti. Beberapa pendapat
mengatakan di sebabkan tidak seimbangnya hormone tertentu, adanya
infeksi cacing, ayam bertelur terlalu muda, ukuran telur terlampau
besar, dan lainnya. Ayam penderita Prolapse harus di keluarkan dari
kandang, kalau ujung Oviduct sudah membengkak, luka dan kotor maka ayam harus di afkir. dari literatur lain kasus prolaps tersebut masih bisa di tanggulangi, jika belum bengkak dan tidak terluka maka masih bisa kita usahakan untuk
di sembuhkan. Sediakan minyak goreng, ambil ayam pegang , dengan cara
di kempit di antara kaki kita dengan kepala ayam menghadap ke belakang.
Oleskan minyak goreng pada Oviduct yang keluar, lalu jari telunjuk di
olesi minyak. Dengan berlahan dorong ujung Oviduct masuk cloaka, setelah
masuk, tahan dengan jari telunjuk kurang lebih 10 menit, hingga ujung
Oviduct agak kaku dan tidak keluar lagi. Biasanya ayam akan sembuh, jika
pada peneluran esok paginya, ujung Oviduct keluar lagi, tak ada jalan
lain :....





